Senin, 02 September 2024

Marak Kasus Amoral Di Dunia Pendidikan, Rois Syuriah PCNU Sumenep Harapkan Anggota PERGUNU Mendidik Dengan Nilai-Nilai Ukhrowi

Marak Kasus Amoral Di Dunia Pendidikan, Rois Syuriah PCNU Sumenep Harapkan Anggota PERGUNU Mendidik Dengan Nilai-Nilai Ukhrowi

Sumenep, 2/09. Maraknya kasus amoral di Kabupaten Sumenep pada lingkup sekolah menarik perhatian banyak pihak, termasuk PERGUNU sebagai organisasi profesi guru yang bernafaskan ideologi ahlus sunnah waljamaah annahdliyah.

Disela-sela kegiatan rihlah PC. PERGUNU kepada pengurus dan masayikh NU, Senin 02 September 2024 di dhalem K.H. Hafidzi Syarbini Rois Syuriah PCNU Sumenep, M. Sholeh Ketua PC. PERGUNU Sumenep menyampaikan keresahan terhadap maraknya kasus amoral di dunia pendidikan, "Kyai, sekarang banyak kasus pencabulan di sekolah-sekolah, termasuk terakhir ada kasus perselingkuhan dan anak dari selingkuhannya juga jadi korban pencabulan.  Mohon petunjuk ".

K.H. Hafidzi Syarbini menyampaikan perlu penguatan terhadap tujuan awal pendidikan dan identitas guru dalam tinjauan kitab adabul alim wal mutaalim dan kitab ta'limul muta'allim. " Kitab adabul alim walmutaallim dan kitab ta'limul muta'allim bagus jadi referensi guru dalam mengajar, sehingga tujuan mengajar tidak hanya tujuan dunia dan materi tapi bertujuan akhirat dan bermuara kepada Allah SWT".

Ditutup sesi record vlog nasehat pendidikan, Kyai Hafidzi doakan PERGUNU  dapat terus berkegiatan secara ikhlas dan tetap memberi kemanfaatan bagi masyarakat khususnya pendidikan. (AS) 

Senin, 19 Juni 2023

Harapkan Pemimpin yang Peduli Pendidikan. Rakernas PERGUNU Berikan Rekomendasi

Harapkan Pemimpin yang Peduli Pendidikan. Rakernas PERGUNU Berikan Rekomendasi

 


PERGUNUSumenep. Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU) laksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Pondok Pesantren Amanatul Ummah 2 Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu dan Ahad, 17-18 Juni 2023.

Hasil dari Rakernas V dibacakan oleh Sekretaris Umum PP Pergunu, Aris Adi Leksono pada Ahad (18/6/2023) sore. Rekomendasi ditujukan untuk stakeholder Pergunu, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian dan Lembaga terkait.

Adapun rekomendasi yang dihasilkan dari Rakernas Kelima Pergunu mencakup rekomendasi eksternal dan internal.

Rekomendasi eksternal
  1. Dalam konteks kepemimpinan Nasional, Pergunu berharap terpilih figur yang pemimpin bangsa yang memiliki komitmen terhadap terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pemimpin yang bersih, jujur, amanah, berintegritas, serta memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi dan kemajuan pendidikan Indonesia
  2. Dalam konteks pileg, pilpres, pilkada, Pergunu mendorong semua pihak untuk menjaga nilai demokrasi yang damai, tanpa politik identitas dan tolak money politics 
  3. Dalam upaya pemenuhan dan pemerataan guru, Pergunu berharap pemerintah menambah quota rekrutmen Guru P3K, baik di bawah binaan Kementerian Agama, maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan  Teknologi
  4. Pemerintah harus lebih serius melakukan koordinasi dengan lintas Kementerian dan Lembaga, serta Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru 
  5. Pemerintah harus lebih serius dalam program penguatan pendidikan karakter dan akhlak berdasarkan nilai agama dan nilai kebangsaan.

Rekomendasi internal
  1. Mewujudkan lembaga pendidikan unggulan bertaraf internasional dengan piloting setiap provinsi 1 lembaga se-Indonesia
  2. Penguatan kelembagaan Pergunu dengan pembentukan 17.000 PAC, dan 83.000 Ranting seluruh Indonesia dan PCINU di luar negeri
  3. Penguatan sistem kaderisasi untuk setiap anggota dan pengurus Pergunu se-Indonesia
  4. Peningkatan kompetensi guru Pergunu berbasis transformasi digital
  5. Peningkatan kemandirian dan kesejahteraan guru NU dengan program Teacherphenuer 
  6. Peremajaan baju batik Pergunu yang berhakcipta langsung atas nama Persatuan Guru NU.
" Semoga dapat membawa manfaat untuk bangsa Indonesia," ungkap Aris menutup pembacaan rekomendasi.

Kamis, 30 Maret 2023

 Guru Bintang Sembilan

Guru Bintang Sembilan

 

Oleh : Sudahri

Guru digugu dan ditiru

Teladan bagi para santri setia

Cermin kepribadian akhlak mulia

Membuka cakrawala pengetahuan

Menuntun jalan yang diridhoi tuhan


Bangkitlah guru bintang sembilan

Guru mulia membangun peradaban dunia

Bergerak maju dengan inovasi yang cemerlang

Hidup adalah pertarungan dominasi dan aqidah

Pola pikir guru yang washatiyyah dan ishlahiyyah


Sabar dalam setiap perjalanan 

Tidak kenal lelah dalam perjuangan

Sosok yang kaya akan ilmu pengetahuan

Teguh seperti kyai Asep Syaifuddin Chalim

Sang kyai milyader yang istiqamah dan amanah


Guru Nahdlatul ulama adalah cerminan

Permata pendidikan yang kuat dan berdaya 

Menjawab tantangan modernisasi pendidikan

Mencetak santri dengan prestasi di semua bidang

Perisai pendidikan yang berasas Aswaja An-nahdliyah


Terus berkarya istana kebanggaan

Istana menggubah strategi peradaban

Meneguhkan nilai ahlussunnah wal jamaaah

Landasan fikroh amaliah dan harokah Nahdiyin

Profesional dalam cita-cita pendidikan beretika 


Kota Keris, 30 Maret 2023

Senin, 30 Januari 2023

Songsong Satu Abad NU, 11 Pimpinan Ranting PERGUNU se Rubaru Dilantik

Songsong Satu Abad NU, 11 Pimpinan Ranting PERGUNU se Rubaru Dilantik


PERGUNUSumenep(30/01/23). Pelantikan dan Seminar pendidikan tampak ramai padat di Aula MWC NU Rubaru. Ketua PAC Pegunu Rubaru Arofiq, M.Pd menyampaikan banyak terima, karena tingginya tingkat kehadiran dari berbagai lembaga menunjukkan kekompakan PERGUNU Rubaru. "Sungguh kehadiran teman-teman guru yang cukup banyak sampai memenuhi aula ini membuat saya bahagia, pada moment pelantikan 11 Pimpinan Ranting se Rubaru. Terima kasih sekali." Ucapnya.

“Alhamdulillah kali ini ada 11 ranting pergunu di rubaru yang akan dinlantik, semoga 11 ranting ini bisa memberikan atau mngajarkan nilai nilai Ke-NU-an di setiap rantaing /lembaga. Dan saya berharap kepada semua ranting pergunu jika ada kegiatan Ke-NUan di tingkat ranting baik fatayat, muslimat pergunu, Ansor dan kegiatan NU lainya pergunu juga harus bisa hadir sebagai kesiapan kita dalam membesarkan Nahdlatul Ulama di tengah tengah masyarakat." Tutur Kiai Muhammad Shodiq Ketua MWC NU Rubaru disela-sela sambutannya.
Sementara itu ketua PC Pergunu sumenep M. Sholeh juga menyampaikan, "Pergunu menjadi wadah bagi para guru untuk ikut serata meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa, dan mengajarkan ajaran Ahlussunnah Waljamaah. "
Usai pelantikan dilanjutkan dengan seminar pendidikan dengan Tema: Guru Bintang Sembilan Menyongsong 1 Abad NU Menjemput Abad Ke dua Menuju Kebangkitan Baru. Pada seminar tersebut Sekretaris PC. Pergunu Sumenep Amir Syarifuddin menekankan, "Guru-guru NU mempunyai identitas menekankan adab sebelum keilmuan, penguatan sisi spiritualitas, dan pada abad kedua ini sistem organisasi kedepan harus dimaksimalkan" dalam closing statementnya.

Jumat, 22 Mei 2020

Pendataan Bansos PERGUNU untuk Guru Swasta

Pendataan Bansos PERGUNU untuk Guru Swasta










Menindak lanjuti surat permohonan Bansos PC PERGUNU Sumenep dan kelengkapan data yang disyaratkan oleh Pemerintah Daerah Cq. Dinsos Kab. Sumenep, maka kami mengharapkan anggota PERGUNU Sumenep melengkapi pengisian data yang ada pada google form pada link dibawah. Hal-hal yang harus disiapkan untuk pengisian data adalah sebagai berikut:
1. KK
2. KTP
3. Data kelembagaan sekolah/madrasah
4. Nomor Induk Keanggotaan PERGUNU ( apabila belum memiliki, silahkan mendaftar melalui link ke home di atas ada ada tulisan daftar anggota kemudian selanjutnya klik daftar di posisi bawah yang tercetak biru kemudian isi data yang diminta dengan benar dan klik kembali tombol daftar. Setelah itu lakukan edit profil dengan menekan lingkaran di pojok kanan atas, isi data yang diminta sampai upload foto, kemudian klik tombol simpan)
Untuk pengajuan usulan calon penerima dana Bantuan Sosial Covid-19 khusus guru swasta silahkan klik link dibawah ini:

Pendataan Bansos PC. PERGUNU Sumenep

Untuk SUSULAN silahkan klik dibawah ini

Bansos Susulan

Rabu, 01 April 2020

Pergunu Move On? (Refleksi 68 Perjalanan Pergunu)

Pergunu Move On? (Refleksi 68 Perjalanan Pergunu)


Andai tidak ada wabah Covid 19, mungkin Harla Pergunu ke 68 di Kab. Sumenep bakalan ramai dan meriah dengan berbagai kegiatan. Virus itu telah menahan bahkan menghentikan mobilitas orang untuk berkumpul dan melakukan kegiatan  bersama sama. Kegiatan pembelajaran pindah ke kelas virtual. Rapat kepala sekolah/ madrasah pindah juga ke ruang virtual. Termasuk rapat dinas para pejabat harus diselenggarakan di ruang virtual.

Tetapi sayangnya tidak semua aktifitas kumpul kumpul bisa diselenggarakan di ruang virtual. Misalnya acara mantenan atau resipsi pernikahan. Ini termasuk contoh yang tidak bisa. Andai bisa di ruang virtual mungkin yang punyak hajat tidak gigit jari. Tidak merasa kecewa karena kepala Desa tidak mengijinkan untuk melakukan resipsi pernikahan. Kalau bisa, bagaimana acara makan makannya? Mungkin virtual juga. 

Tetapi dalam suasana yang serba sulit seperti itu,  teman teman PC Pergunu Kab. Sumenep mampu menyelenggarakan khotmil Al Qur'an dalam rangka Harla Pergunu ke 68 dan do'a bersama untuk keselamatan bangsa. Apa yang dilakukan PC Pergunu tidak menyalahi instruksi Bapak Bupati yang melarang untuk mengadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang? Tentu tidak menyalahi karena kegiatan khotmil Al Qur'an di lakukan di rumah masing masing anggota Pergunu yang bersedia ikut kegiatan ini. Sedangkan do'a khotmil dan tadfaul balak di lakukan oleh Pak Surya Fajar Rasyid dari kediamannya yang disiarkan live streaming di FBnya.

Pergunu sudah 68 tahun keberadaannya. Waktu yang tidak sebentar. Mungkin pengetahuan saya yang minim tentang Pergunu, sehingga baru 8 tahun terakhir ini saya mengenal ada organisasi  profesi guru yang bernama Pergunu. Waktu itu Ketuanya adalah Pak Abd. Kadir. Kemudian dilanjutkan oleh Pak Abdul Hadi. Dan saat ini dipimpin oleh Pak M Sholeh Shobary. Selain tiga orang tersebut, saya mengenal Pak Tiwdari Hammam Al-Farinduany yang mengaku pernah menjadi ketua PC Pergunu Kab. Sumenep. 

Waktu yang lama 68 tahun. Saya saja belum dilahirkan. Kini umur saya baru 43 tahun. Namun kenapa pada tahun 2017 saat acara Hari Guru Nasional (HGN) yang di selenggakan di kantor Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta Pusat Pergunu tidak disebut sebut oleh Pak Muhajir (Menteri Diknas) maupun Pak Hamid Muhammad (Dirjen Dikmen) dalam sambutannya. Waktu itu saya benar benar menyimaknya. Memang tidak di sebut, mungkin tidak ada perwakilan Pergunu yang hadir waktu itu. Karena waktu itu saya duduk dekat kursi undangan para perwakilan organisasi profesi guru. Saya tahu persis baju Pergunu.

Saya hadir pada acara itu karena menghadiri undangan Simposium Nasional Kepala dan Pengawas Sekolah. Salah satu rangkaian kegiatan Simposium adalah mengikuti upacara HGN di Kantor Kemebterian Pendidikan Nasional RI. Semoga hanya tahun 2017 Pergunu tidak disebut. Sementara organisasi profesi guru yang lainnya yaitu PGRI dan IGI lengkap disebutkan.

Itu tahun 2017, mungkin pada tahun 2018 ke belakang berbeda. Sebab Pergunu selalu berbenah diri. Diantaranya pada kesempatan RakerNas Pergunu akhir Februari tahun 2020, yang diselenggarakan di PP. Amanatul Ummah Pacet Jawa Timur, Ketua Umum PP Pergunu Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA menjelaskan bahwa target pembentukan PW Pergunu se Indonesia belum lama rampung. Sehingga dengan terselesaikannya kepengurusan PW Pergunu dan PC Pergunu se Indonesia maka Pergunu bisa memainkan peran yang strategis.

Pergunu eksis, setidaknya geliat kegiatan PW Pergunu Jawa Timur di akhir tahun 2019 dan di awal tahun 2020 mulai nampak terasa. Kegiatan peningkatan Kompetensi guru dan Kapasitas guru melalui berbagai macam pendidikan dan pelatihan membawa arah baru organisasi Pergunu. Selain itu, PW Pergunu Jawa Timur membuka ruang berinovasi bagi guru guru NU di Jawa Timur melalui kegiatan lomba menulis artkel populer dan artikel ilmiah dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2019. 

Jadi, Pergunu Jawa Timur sudah mulai move on.

Kemudian, kalau melihat tanda tanda bahwa presiden RI, Bapak H. Ir. Joko Widodo, berkenan hadir dan berdiskusi dengan PW Pergunu Se Indonesia pada acara RakerNas VII Pergunu yang diselenggarakan di PP. Amanatul Ummah Pacet Jawa Timur, 29 Februari 2020 bertanda bahwa Pergunu sebagai organisasi profesi guru, sebagai bagian dari Banum NU, kian diperhitungkan keberadaannya oleh pemerintah.

Ruang komunikasi yang telah dibangun antara presiden dan pengurus PP Pergunu dan PW Pergunu diharapkan memberi dampak yang positif bagi perkembagan Pergunu, baik dalam wakti dekat maupun dalam waktu yang akan datang. Angin segar ini diharapkan internal Perguru semakin solid dan istiqomah dalam membagun guru mulia memewujudkan SDM unggul untuk bangsa yang maju. 

Sebenarnya tanpa pemerintah, PP Pergunu melalui Kyai Asep, sudah lama melakukan pengkaderan dan peningkatan kapasitas guru gueu NU. Bahkan beliau Kyai Asep memberikan beasiswa untuk studi S1 dan S2 bagi anggota Pergunu. Namun, saya belum melihat timbal balik yang konstruktif bagaimana partisipasi guru yang mendapat beasiswa itu dalam mengembangkan dan membesarkan Pergunu di daerahnya masing-masing. Mestinya mereka harus punyak tanggung jawab moral bagaimana Pergunu hidup dan berkembang.

Di samping itu, andai tidak ada wabah Covid 19, mungkin desiminasi hasil pelatihan di tingkat Wilayah yang diikuti oleh perwakilan PC Pergunu se Jawa Timur sudah terlaksana. Sehingga kegiatan desinimasi hasil pelatihan bisa menepis anggapan bahwa PC Pergunu tidak punyak kegiatan. Pergunu belum mampu memberi ruang kegiatan untuk meningkatkan kompetensi anggotanya. 

Mungkin harus menunggu waktu, untuk menunjukkan bahwa Pergunu adalah wadah yang tepat bagi warga NU untuk mengembangkan diri. Meningkatkan kompetensi, personal, pedagogig, profesional, dan sosial. 

Sudah lebih setengah abad  Pergunu berkiprah dalam dunia pendidikan . Namun kontribusinya bagi pendidikan belum signifikan. Sepertinya stagnan. Saatnya Pergunu bergerak. Saatnya PC Pergunu membuka ruang pengembangan diri dan ruang berinovasi bagi guru guru NU.  

Saatnya PW Pergunu se Indonesia merapatkan barisan. Saatnya Pergunu membuka ruang untuk mewujudkan SDM unggul melalui pelatihan pelatihan. Dan saatnya Pergunu membuka ruang kepada para anggota Pergunu berkompetisi di internal Pergunu yang diawali dangan pendidikan dan pelatihan (Diklat).  Kompetisi sebagai salah satu cara mengukur atau melihat sejauh mana keberhasilan suatu Diklat.

Dengan demikian, maka anggota Pergunu sudah memiliki bekal baik pengetahuan, mental dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih besar. Contohnya, anggota pergunu berpartisipasi pada kegiatan seleksi guru berprestasi, Inobel, ONIP, Olimpiade Guru, dan Simposium Guru.

Oleh karena itu, saya menanti kiprah PW Pergunu Jawa Timur untuk terus bergerak. Menjadi Inisiator gerakan Guru Mulia Wujudkan SDM Unggul untuk Bangsa bagi PW Pergunu yang lain. Karena dalam banyak hal Jawa  Timur adalah kiblatnya inovasi, maka melalui PW Pergunu Jawa Timur ada harapan besar Pergunu menjadi besar. 

Kata teman, guru guru NU ibarat gadis, tetapi tidak mengerti ia cantik. Ada juga teman yang bilang, guru guru NU, seperti penari yang sedang tidur. Jika ia bangun dan menari maka semua yang hadir akan terkesimak. 

Akhirnya, wahai guru bintang sembilan bangunlah dari tidurmu yang panjang.

(M Nurul Hajar, Wakil Ketua PC Pergunu Kab. Sumenep)